Selasa, 30 Desember 2008

Mantan OB dan Tukang Koran yang Kini Kaya Lewat Bisnis Internet



Kurang dari jam 2 siang, saya sudah tiba di kantor sekaligus lab suksesinternet.com. Tamu yang mau kursus bisnis internet sudah banyak. Sebelum masuk ke ruang labnya pak Sulhadi Kumiz, kami isi absensi melalui laptop kecil yang dioper dan ditulis oleh masing-masing tamu. Tiba saatnya kami masuk ke lab pak Sulhadi untuk belajar.

Saking banyak yang datang dan memang lab pak Kumiz gak besar, maka kami untel-untelan. Kalo istilah sopir angkot "4-6.. 4-6!.. rapat-rapat, angkot mau berangkat." Ya kayak gitulah kira-kira yang terjadi saat itu. Namun antusias para "pelajar" yang niatnya mau kaya dari internet membuat kami tetap semangat belajar di lab ber-AC yang harus untel-untelan.

Penyebab untel-untelan ini adalah: biasanya pak Kumiz ngajar kursus gratisnya seminggu dua kali. Namun karena kesibukan, kali itu seminggu hanya satu kali. Untungnya lab ber-AC sehingga gak kerasa panas dan sumpek.

Kelas dimulai dengan pak Sulhadi Kumiz menceritakan tentang riwayat hidupnya. Beliau bercerita bahwa dia berasal dari keluarga di Jawa sana yang kurang mampu. Saking gak mampunya, walau diberi beasiswa full dari kecil sampai STM, beliau masih mikir kalo hanya diberi beasiswa. Maksudnya, kalau beasiswa diberi tapi dia gak dapat makan dan juga ibunya gak bisa makan, maka mending gak usah menerima beasiswa. Untungnya beliau mendapatkan itu semua hingga lulus STM elektronika.

Pak Kumiz ini dulu bisa dapat beasisswa karena selalu ranking 1 bukan cuma di kelasnya melainkan di satu sekolahnya yang murid satu angkatannya bisa sampai 500an orang. Merasa selalu ranking 1 alias pinter, maka pak Sulhadi kala itu mencoba peruntungan untuk cari kerja di Jakarta.

Awal dia melamar kerja di tawari perkerjaan yang hubungannya dengan elektronik, tapi bayarannya cuma 65.000 perbulan. Dia menolak. Saat melamar menjadi tukang pel alias OB dia mau menerima karena bayarannya 250.000 (lebih banyak daripada teknisi elektronik tadi).

Perusahaan tempat ia bekerja adalah perusahaan bisnis internet. Pak Kumiz ingin sekali belajar internet. Sebab dia pikir, kapan kaya nya kalau jadi tukang pel terus. Tapi gak ada satupun karyawan yang mau mengajarnya. Akhirnya ia berinisiatif untuk "meminjam" buku internet untuk ia fotocopy, lalu ia kembalikan.

Saat perusahaannya bangkrut, ia di PHK. Pak Kumiz ini lalu menjadi tukang koran di perempatan lampu merah dan sempat juga di terminal Baranangsiang Bogor. Di sini beliau kembali bepikir "Kapan kaya nya kalau kerjaan kayak gini?" Akhirnya ia putuskan untuk mulai bisnis di internet.

Dalam bisnis, bukan berarti dia gak pernah gagal. Ia pernah mengalami punya kantor bagus di Tebet, tapi cost besar sehingga keuntungan minim. Sebab pengalaman bisnisnya inilah, maka ia menyaranka kepada kami semua untuk tidak hanya belajar bisnis online, tapi juga kudu diperkuat dengan ilmu bisnis offline.

Maka dengan semangat ia menyampaikan business school untuk para membernya yaitu belajar berbisnis offline dengan hanya membayar 150.000 saja untuk 8 kali pertemuan atau untuk kelas spesial: 3 hari berturut-turut dari pagi hingga sore. Ini sudah plus tas tangan, CD, dll untuk lengkap tentang bonusnya anda bisa klik disini

.. Sekarang pak Sulhadi Kumiz sudah menikmati hasil dari bisnis on linenya. Sebulannya, rata-rata ia mendapatkan 40 juta lebih. Dari bisnis ini pak Kumiz mampu membeli 2 ruang apartemen, 2 rumah dan mobil plus usaha offlinenya. Ia juga terus mengikuti perkembangan ilmu bisnis internet dari seminar-seminar dan pasti tiap tahun ke expo di Singapura.

Woow.. dahsyat! Seorang lulusan STM, mantan tukang pel dan tukang koran aja bisa jadi jutawan lewat bisnis internet... Mengapa saya dan anda gak mencobanya.

I Think.. it is worth to try..
Kalo mau tahu lebih lanjut tentang bisnis internet ini anda bisa ketemu langsung dengan pak Sulhadi Kumiz di kantornya. Anda bisa berdiskusi langsung. Bagi yang pernah coba tapi gagal pun silahkan berdiskusi. Anda gak perlu harus beli produk beliau untuk ikut kursus gratis sesi pertama di sana.

Bila anda mau ke sana, silahkan lihat telepon, alamat dan denah lokasi kantornya dengan klik di sini

Selamat berbisnis lewat internet!

1 komentar:

  1. Wah...wah, kisah Pak Sulhadi kumiz mirip dengan saya, cuma klo Pak Sulhadi llsn STM, saya llsn SMA,Pak Sulhadi udh sukses, sy blm.
    Saya ingin belajar kpd beliau ttg bisnis internet.

    BalasHapus